Suasana Tahun Baru di Pantai Wediombo
Malam tahun baru 2015 menjadi pengalaman baru bagi
saya karena itu pertama kalinya saya camping di pantai. Saya dan teman-teman
memilih pantai Wediombo di Girisubo, Gunungkidul sebagai destinasi karena kami beranggapan
lokasinya yang cukup jauh sehingga orang-orang enggan untuk kesana. Namun
perkiraan kami salah, sesampainya di lokasi parkir sudah padat dengan mobil dan
motor. Pantainya pun seakan menjadi camping ground dadakan, tenda-tenda berdiri
di sepanjang pantai, beruntung kami masih mendapat ruang untuk mendirikan
tenda.
Waktu pertama kali saya ke Wediombo, tidak ada
penarikan retribusi, hanya ada seorang ibu-ibu yang menjadi tukang parkir. Warung
dan toiletnya juga beberapa saja yang buka dan menjelang malam sudah ditutup. Toilet
disini memang mirip warung yang bisa dibuka tutup sesuai keinginan pemiliknya.
Air bersih juga terbatas karena harus dialirkan dari penampungan di dekat
lokasi parkir. Kondisi itu sudah berbeda ketika tahun baru kemarin. Sudah ada
pos penarikan retribusi yang dikelola warga, bahkan warung dan toilet buka 24
jam. Dengan adanya perayaan atau event seperti tahun baru ini tentunya bisa
meningkatkan pendapatan warga sekitar.
Kembang api mewarnai langit Wediombo
Suasana malam itu benar-benar membuat saya lupa
waktu. Setelah menikmati makan malam terakhir di 2014 tiba-tiba saja pengunjung
sudah menghitung mundur menjelang tahun baru. Tak begitu berbeda dengan di
kota, terdengar pula riuh terompet, juga kembang api yang mewarnai langit Wediombo
malam itu. Bedanya disini lebih menyatu dengan alam, tidak perlu
berdesak-desakan dan berkutat dengan kemacetan. Beruntung, hujan turun tak lama
setelah pergantian tahun sehingga saya dan teman-teman langsung memilih masuk
tenda dan mencari posisi nyaman masing-masing.
Spot yang banyak digunakan untuk memancing
Karena penasaran ada apa saja di Wediombo ini, keesokan
harinya saya dan teman-teman melakukan susur pantai. Berjalan ke arah kiri
pantai, ternyata pemandangan disana sangat keren menurut saya. Kita bisa
melihat luasnya samudra Hindia dari batuan-batuan besar. Banyak orang yang
menjadikan tempat itu menjadi spot untuk memancing.
Kolam alami berlatarkan Samudra Hindia
Yang paling asik disana adalah ada celah diantara
bebatuan yang membentuk seperti kolam
dan arusnya tidak begitu besar sehingga kita bisa berenang. Mumpung ada
kesempatan, saya langsung menyeburrkan diri di “kolam alami” itu tanpa harus
pikir panjang.
Perayaan tahun baru memang bisa meningkatkan
perekonomian warga, dengan banyaknya pengunjung tentunya juga memiliki dampak
bagi lingkungan. Selama menyusuri pantai masih terlihat sampah-sampah di
sepanjang pantai, ada pula yang tidak bertanggung jawab meninggalkan selongsong
kembang api begitu saja. Merayakan tahun baru boleh saja, tapi berusahalah agar
tidak mengurangi kebersihan lingkungan.
Comments
Post a Comment