5 Tempat Paling Ideal Untuk Memotret di Rawa Pening
Bicara
tentang wisata di Semarang tak selalu mengenai kota dengan lawang sewu dan tugu
muda sebagai ikonnya. Di Semarang juga terdapat daerah kabupaten yang tempat
wisatanya tak kalah menarik dengan kotanya. Salah satu lokasi yang menjadi wisata
andalan Kabupaten Semarang adalah Rawa Pening. Bagi kalangan fotografer
Semarang ataupun Salatiga pastinya sudah tidak asing dengan tempat ini karena
memang lokasinya berada di antara kedua kota tersebut. Dengan luas sekitar 2.600
hektar, Rawa Pening adalah tempat yang layak dikunjungi untuk berburu foto,
mulai dari foto landscape, human interest,
hingga wildlife berbagai burung ada
di sini. Berikut ini adalah 5 tempat paling ideal untuk memotret di Rawa Pening
menurut saya.
1. Kampung Rawa
Spot ini berada di Ambarawa, sekitar
45menit dari kota Semarang. Sebenarnya lokasi ini adalah tempat wisata keluarga
yang terdiri rumah makan dan wahana bermain anak, namun tidak ada salahnya
untuk mencoba memotret di sana. Walaupun posisi sunrise membelakangi danau,
namun jika ingin ke Kampung Rawa sebaiknya datang pada pagi hari sebelum rumah
makan dan warung-warung buka. Di sana kita bisa memotret pemandangan dengan
menempatkan perahu-perahu sebagai foreground
dan berlatarkan berbagai gunung yang mengelilingi Rawa Pening, seperti gunung Ungaran,
Merbabu dan Telomoyo, bahkan jika sedang cerah gunung Sumbing pun tampak dengan
gagah. Adanya kabut tipis yang membalut pegunungan hingga terbentuk
lapisan-lapisan akan memberikan keindahan tersendiri pada foto yang diabadikan.
Setelah puas memotret, bisa langsung
mencoba kuliner di Kampung Rawa dengan menu berbagi olahan ikan air tawar yang
ada di Rawa Pening.
2. Desa Kesongo
Desa Kesongo adalah sebuah desa yang
terletak di kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Lokasinya memang belum
begitu populer, namun dulu fotografer-fotografer Salatiga sering mengadakan
kopdar di tempat ini.
Untuk
bisa mendekat ke tepi danau, kita harus berjalan cukup jauh menyusuri pematang
sawah. Sembari berjalan, seringkali terlihat aktivitas petani, nelayan ataupun
penggembala ternak yang bisa dijadikan sebagai subjek foto human interest. Posisinya yang berada di sebelah timur Rawa Pening
menjadikan desa ini sebagai salah satu spot yang pas untuk memotret matahari
terbenam, sayangnya spot ini dipadati dengan tumbuhan eceng gondok sehingga
terkadang menyulitkan ketika akan mengambil posisi yang diinginkan. Jika akan
memotret di Kesongo mungkin akan lebih bagus ketika bunga-bunga eceng gondok
sedang bermekaran.
3. Bukit Cinta
Bukit Cinta ini adalah sebuah objek
wisata yang terletak di desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru. Sedikit cerita, di
sana terdapat sebuah bangunan yang memanjang berbentuk seekor ular naga. Kenapa
ular naga? Karena menurut legenda, air Rawa Pening ini keluar dari lidi yang
dicabut oleh seorang anak bernama Baru Klinthing yang merupakan jelmaan dari
ular naga.
Lokasinya yang dekat dari rumah,
membuat saya sering ke sana untuk sekedar memotret sunrise. Menurut saya spot ini adalah yang paling bagus untuk
mengabadikan momen matahari terbit karena posisi Bukit Cinta tepat menghadap
arah terbitnya matahari. Jika sedang cerah dan arus tak begitu kencang, akan
muncul refleksi awan yang begitu dramatis.
Sejauh ini Bukit Cinta adalah spot favorit saya di Rawa Pening. Selain memotret,
menikmati tenangnya pagi hingga disambut hangat sinar matahari di sana adalah pelepas
jenuh yang cukup ampuh.
4. Sumurup
Jika spot-spot lain hanya bagus
didatangi saat pagi saja atau sore saja, di Sumurup ini mau datang pagi ataupun
sore sama-sama oke. Jika datang pagi hari bisa ke spot “jembatan biru” yang
mulai hits di kalangan remaja Salatiga. Sunrise
di sana memang sedikit tertutup, tapi di sana adalah lalu lintas bagi para
nelayan yang berangkat atau pulang mencari ikan, sehingga foto aktivitas
nelayan berpadu warna langit yang keemasan masih bisa didapat dari sana.
Beda waktu beda pula tempatnya, jika
ingin memotret sunset bisa memilih
posisi di sepanjang rel atau di jalan-jalan menuju rumah apung, biasanya di
sana perahu-perahu diparkir berjajar sehingga bisa digunakan sebagai foreground.
5. Tengah Danau
Menyewa perahu untuk memotret ke
tengah danau juga merupakan pilihan yang layak dicoba. Dengan tarif
60.000-100.000 rupiah sudah bisa berkeliling danau menggunakan perahu motor dan
melihat aktivitas para nelayan dengan lebih dekat, yang pasti hasil fotonya
akan berbeda dengan memotret dari tepi danau. Bagi yang suka memotret hewan
liar bisa minta diantar ke spot yang sering dijadikan tempat singgah para
burung, atau yang gemar foto human
interest konseptual bisa menyewa jasa nelayan untuk dijadikan model,
seringnya nelayan ini diarahkan untuk berpose menebar jala.
Dari
semua lokasi yang saya sebutkan di atas ada sesuatu yang tidak akan luput dari
pandangan ketika di Rawa Pening, yaitu eceng gondok, karena permukaan danau ini
memang telah banyak ditumbuhi tumbuhan tersebut. Meskipun begitu, Rawa Pening
tetap layak dijadikan sebagai destinasi wajib bagi para fotografer ataupun yang
ingin sekedar mengisi liburan akhir pekan bersama keluarga.
Anjayyy... asik nih... lanjutkan pak...
ReplyDeleteBagus amat lih (y)
ReplyDeleteNice gan (y)
ReplyDeleteMas, daerah rawa pening ada spot tenda ga?
ReplyDeletedi bukit cinta bisa mas, tp untuk masalah ijinnya saya kurang tau
Delete