Gunung Kendil dan Berbagai Model Pemandangannya
Ada sensasi tersendiri ketika kita bisa
sampai di suatu tempat yang masih sepi dan jarang dieksplorasi. Siang itu saya
dan empat teman mencoba melakukannya dengan mendaki sebuah gunung yang belum
begitu populer yang terletak di daerah Banyubiru, Kabupaten Semarang. Gunung yang tak begitu tinggi dan menurut saya lebih mirip
bukit, tapi warga menyebutnya dengan gunung Kendil ya sudah saya ikut saja.
Tak ada basecamp disana, hanya ada rumah yang pekarangannya kami jadikan tempat parkir. Jalan menuju puncak diawali dengan menyusuri tepian kebun jagung dengan jurang di sisi kanan. Kemudian berlanjut di jalan undakan yang terjal, meskipun berundak tipikal tanah disini licin sehingga tetap diperlukan kehati-hatian agar tidak terpeleset.
Jalur di Gunung Kendil
Banyak warga yang mencari rumput di
sekitar Kendil ini, karena memang rumput tumbuh subur disini terutama rumput
gajah. Bahkan rerumputan itu banyak yang masih melintang di sepanjang jalur
menuju puncak. Ini membuktikan bahwa tempat ini memang masih jarang dikunjungi
selain oleh warga sekitar. Celana dan kaos lengan panjang diperlukan agar tidak
gatal-gatal akibat rumput tadi.
Rawa Pening dan enceng gondoknya
Butuh waktu sekitar 45 menit untuk
sampai di puncak. Dari puncak terlihat berbagai model pemandangan, salah
satunya adalah danau Rawa Pening dari ketinggian. Banyaknya enceng gondok yang menutupi permukannya membuat
saya susah membedakan mana eceng gondok mana daratan. Pernah saya membaca
sebuah berita yang menyebutkan dalam beberapa tahun lagi pertumbuhan eceng gondok dan sedimentasi bisa mengubah
Rawa Pening menjadi daratan jika tidak ada usaha perbaikan yang serius.
Petak-petak sawah yang belum ditanami
Cukup lama kami berada di puncak. Awan gelap juga
mulai mendekat sehingga saya dan teman-teman memutuskan untuk segera turun.
Jalan yang licin membuat kami terpeleset tapi memang begitulah asiknya
menikmati alam. Beruntungnya hujan turun tepat ketika kami sampai di rumah
warga. Dengan ramahnya ibu pemilik rumah keluar dan mempersilahkan masuk
rumahnya padahal baru kali itu kami bertemu. Keindahan suatu tempat
ditambah keramahan penduduknya adalah suatu perpaduan yang pas. Semoga lain
waktu saya bisa datang ke gunung ini lagi untuk menyaksikan terbitnya matahari.
Comments
Post a Comment